Peringati Hardiknas, Kemendikbud Angkat Isu Teknologi Pendidikan
Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun ini menggelar Perigatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 di Kantor Kemendikbud, Jakarta. Beragam acara pun digelar Kemendikbud mulai pada 26 April hingga 2 Mei 2019.
Hari ini, Selasa (30/4/2019) Kemendikbud menggelar talkshow dengan dua tema besar, yaitu Pembelajar Abad Milenial dan Pemajuan Kebudayaan, dengan narasumber dari jajaran Kemendikbud maupun instansi terkaitnya.
Dalam talkshow pertama hari ini, salah satu pembicara yaitu Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Gogot Suharwoto memaparkan tentang solusi belajar di era revolusi industri 4.0.
Ia memulai pemaparan dengan menunjukkan data pengguna internet di Indonesia yang semakin bertambah setiap tahunnya, yang kini sudah mencapai angka lebih dari 143,26 juta jiwa. Dari jumlah tersebut di antaranya yang paling dominan adalah kalangan anak muda atau milenial.
Ia pun mengingatkan pentingnya pengawasan bapak dan ibu guru terhadap peserta didik mengenai penggunaan internet. Menurutnya sampai saat ini konten negatif yang di dalamnya termasuk pornografi, kekerasan, bullying, dan hoaks mencapai 800 ribu lebih.
"Kalau kita biarkan anak-anak kita berbasis internet yang 3-4 jam setiap harinya mereka kita lepas tanpa bimbingan bapak-ibu guru, ke mana mereka nyasar? pasti ketemu konten negatif," ujar Gotot, Selasa (30/4/2019).
Untuk itulah ia menekankan betapa pentingnya peningkatan standar kompetensi TIK bagi para guru. Sayangnya angka guru dengan kemampuan TIK yang baik masih sedikit dibandingkan yang belum menguasai.
"Tidak lebih dari 10 persen guru kita yang mampu mengupload konten-konten yang positif (pembelajaran)," katanya.
Ia pun menerangkan betapa pentingnya pemerintah yang harus mulai beradaptasi dengan keadaan saat ini, termasuk kebiasaan-kebiasaan peserta didik. Dalam hal ini salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah adalah dengan melncurkan portal belajar berbasis teknologi, yaitu Rumah Belajar.
Sementara itu, Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Iwan Pranoto dalam paparannya menekankan pentingnya pengembangan nalar dalam proses belajar. Selain itu ia juga mengatakan bahwa tenaga pendidik maupun pemerintah perlu mendorong kemajuan teknologi dalam pembelajaran.
"Kita perlu menerobos pada model-model pembelajaran yang peran guru itu minimum, sesedikit mungkin. Bahkan kalau tidak ada guru, anak-anak bisa tetap belajar dengan taraf dunia, jadi bukan sekadar belajar apa adanya, tapi dengan kualitas terbaik," kata Iwan.
Sebagai informasi, selain ada talkshow, hari ini turut digelar juga Gladi Bersih Upacara Hardiknas dan pertunjukan musik yang diikuti oleh pegawai Kemendikbud, siswa, maupun ASN lainnya. Lalu ada pula kegiatan masak bersama chef Farah Quin.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Pekan Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Suguhkan Jagai Posampevusu
Jakarta - Musik tadisional Suku Kaili di Sulawesi Tengah, Jagai Posampevusu dibawakan oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Palu. Atraksi ini sebagai pembukaan
Tinjau Pelaksanaan UNBK, Mendikbud: Semua Terkontrol Baik
Jakarta - Hari pertama pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di beberapa sekolah tingkat dasar dan sekolah menenga
Kemendikbud: Silakan Hapus UN, Asal Tak Hilangkan Aspek Evaluasinya
Jakarta - Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad menegaskan bahwa Ujian Nasional (UN) merupakan amanat undang-undang. UN digelar dalam rangka melakukan evalusa
Hardiknas Resmi Dibuka, Ini Kata Mendikbud
Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan Gebyar Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang telah resmi dibuka. Rangkaian acara terseb